Milenial, Simak 5 Cara Mempersiapkan Diri Jika Terjadi Resesi
MilenialNews.id – Resesi terdengar mengkhawatirkan bagi banyak orang lantaran jika benar terjadi akan sangat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Pasalnya jika terjadi resesi, harga barang pokok akan naik dan langka, hilangnya mata pencaharian karena potensi terjadi PHK massal, dan berbagai risiko merugikan lainnya yang bisa saja bersifat masif.
Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan pun membeberkan beberapa tips dan cara menghadapi resesi seperti dilansir dari medcom, Minggu, 8 Januari 2023.
1. Perlu punya skala prioritas
Skala prioritas maksudnya adalah membuat daftar kebutuhan dan pengeluaran agar cash flow lebih sehat.
Caranya dengan membuat daftar kebutuhan dari yang penting dan harus didahulukan, penting tapi masih bisa ditunda, dan tidak penting serta bisa ditunda hingga tidak penting dan tidak harus dipenuhi.
Baca juga: Wulan Guritno Bongkar Tips Diet yang Bikin Awet Muda
Jika terbiasa membuat skala prioritas kebutuhan maka dalam kondisi resesi atau pun tidak, kelak akan terbiasa hidup hemat dan sederhana.
“Dengan belanja berdasarkan skala prioritas, gaji atau pendapatan juga tidak akan cepat tergerus dan habis di pertengahan bulan. Malahan, saat akhir bulan, masih ada dana tersisa yang dapat dialihkan ke dana darurat, asuransi, atau investasi,” kata Antonius.
2. Jaga penghasilan
Saat resesi biasanya fenomena terjadinya PHK tinggi sehingga penting bagi kita mempertahankan kekuatan finansial keluarga agar jika terjadi PHK, anggota keluarga dapat tetap melanjutkan pendidikan dan terpenuhi kebutuhan pokoknya. Mulai lah mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan.
Misalnya, bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah, mengeksplor hobi atau bakat, memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan daring, dan sebagainya yang tidak mengganggu pekerjaan utama tapi dapat Anda lakukan dengan senang hati.
Baca juga: 6 Cokelat Jadul Bikin Milenial Bernostalgia
“Apalagi, jika bisa melibatkan anggota keluarga lainnya sehingga semua merasakan kerja keras mendapatkan penghasilan ekstra dan kelak akan lebih menghargai waktu dan uang yang dimiliki,” katanya.
3. Belanja barang sesuai kebutuhan
Sebaiknya bijak memilih barang yang harus dibeli. Jika bukan merupakan kebutuhan dan bisa ditunda, sebaiknya uangnya tidak usah dibelanjakan.
Sebaliknya, jika merupakan kebutuhan primer maka penuhi agar keluarga tidak kekurangan.
Misalnya, jangan sampai anak menjadi kurang gizi karena hanya diberi makan mie instan atau makanan olahan karena harganya murah.
Baca juga: Meningkat 9 Kali Lipat, Jumlah Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Milenial
“Belanja harus tetap dilakukan masyarakat karena konsumsi masyarakat penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tidak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung perekonomian nasional maka gunakan uang Anda dengan bijak,” terang Antonius.
4. Perlu punya dana darurat
Dana darurat menjadi instrumen penting dalam keuangan keluarga. Jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan tapi harus mengeluarkan uang tunai maka dana darurat menjadi garda terdepan.
Jika sebelumnya sudah terbiasa menyiapkan dana darurat maka kini dapat mencoba memperbesar jumlahnya.
Lihat juga: Semoga Sukses, Ini 6 Alasan Milenial Ingin Jadi Bos bagi Diri Sendiri
“Sebaliknya, jika saat ini menjadi kali pertama menyiapkan dana darurat maka dapat mencoba rumus minimal tiga kali dari pengeluaran bulanan jika masih lajang dan bagi yang sudah berkeluarga dapat menyiapkan enam kali dari pengeluaran rutin setiap bulan.
5. Berinvestasi
Jika sudah memiliki tabungan, mampu menyiapkan dana darurat, dan sudah mengasuransikan diri dan keluarga. Alangkah baiknya berinvestasi untuk mengembangkan aset yang ada saat ini.
Sebab nilai aset saat ini belum tentu sama nilainya pada beberapa tahun mendatang karena inflasi akan selalu ada.
Lihat juga: Panduan dan Tips Memilih Asuransi untuk Generasi Milenial
Pilih instrumen berisiko rendah dan cenderung aman pada kondisi saat ini, seperti reksa dana pasar uang atau Surat Berharga Negara (SBN).
Seseorang perlu memiliki semangat tinggi memasuki tahun baru 2023 dengan yakin bahwa bisa berkontribusi bagi perekonomian nasional.
“Mulai dari hal kecil dan sehari-hari agar bangsa kita dapat tetap bertahan di tengah isu resesi global. Mulai bijaksana memanfaatkan pendapatan, mengatur ulang kebiasaan belanja, dan sisihkan pendapatan untuk dana darurat, asuransi, dan investasi,” papar Antonius.