Metro

Miris! Bocah SD Gantung Diri Diduga Sering Di-bully sebagai Anak Yatim

MilenialNews.id – Peristiwa di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membuat miris.

Seorang bocah kelas empat Sekolah Dasar (SD) nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran tekanan mental sering di-bully teman-temannya.

Bocah laki-laki berinisial MR itu ditemukan gantung diri di dapur rumahnya pada Senin, 27 Februari 2023.

Adapun berdasarkan keterangan keluarga, pihak kepolisian menduga MR nekat mengakhiri hidup karena dirundung tidak memiliki ayah oleh teman-temannya.

Ayah MR sudah meninggal dunia hampir satu tahun silam.

BACA JUGA: WNA Bunuh Wanita Bertato Kupu-kupu Peragakan 46 Adegan Rekonstruksi

Menurut keterangan sang ibu, sebelum bunuh diri, korban beberapa kali pulang sekolah dengan keadaan murung.

Pada satu kesempatan, korban mengungkapkan kepada sang ibu bahwa dirinya sering dirundung teman-temannya selepas meninggalnya sang ayah.

Baca juga:  Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Tanggapi Penggunaan RDF

“Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya di-bully teman-temannya karena dia anak yatim,” ujar Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi, dilansir dari merdeka.com, Kamis, 2 Maret 2023.

BACA JUGA: Sadis! Tolak Pinjamkan Uang, Kepala Toko Buah Dibunuh Pegawai

Korban ditemukan oleh ibunya dalam kondisi gantung diri di pintu dapur rumahnya di Kecamatan Pesanggaran. Mendapati anaknya dalam kondisi demikian, sang ibu menangis lantas menelepon kakak korban dan memintanya segera pulang.

Kakak korban pulang bersama tiga temannya. Sesampainya di rumah, ia mencari-cari keberadaan ibu dan adiknya. Kemudian mendapati sang adik dalam kondisi gantung diri di dapur.

Baca juga:  Musim Hujan, Anggota DPRD Kota Tangerang Tampung Aspirasi Penebangan Pohon

BACA JUGA: Batara Sianturi dan Jahja Setiaatmadja Berbagi Tips Sukses bagi Milenial

Kakak korban membawa adiknya ke klinik terdekat, namun dalam perjalanan menuju ke sana, nyawa yang bersangkutan tak tertolong.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Jawa Timur, Suratno membantah siswa SD yang tewas bunuh diri disebabkan oleh aksi perundungan oleh teman sekolahnya.

Suratno mengaku telah melakukan konfirmasi langsung ke pihak sekolah tempat korban menuntut ilmu. Menurut keterangan guru dan teman sebayanya, korban termasuk anak aktif di sekolah dan disayang oleh para guru.

BACA JUGA: Hamil dan Minta Dinikahi, Pemuda Ini Jerat Leher Pacar hingga Tewas

Baca juga:  Wajib Miliki TDG, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Perizinan Gudang

“Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pembulian terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya,” kata Suratno, Rabu, 1 Maret 2023.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Layanan kesehatan jiwa atau berbagai alternatif layanan konseling, bisa diakses melalui website Into the Light Indonesia: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Follow Berita MilenialNews.id di Google News

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button