Tips

Batara Sianturi dan Jahja Setiaatmadja Berbagi Tips Sukses bagi Milenial

MILENIALNEWS.ID–Banyak jalan dan cara bagi siapapun termasuk kaum milenial untuk menuju kesuksesan. Batara Sianturi dan Jahja Setiaatmadja pun berbagi rahasia kesuksesan bagi generasi milenial.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi berpandangan bahwa great things in life takes time. Atau dengan kata lain, tidak ada yang namanya proses instan.

Diumpamakan, untuk menjadi orang nomor satu di sebuah bank internasional, harus ada 8 lapisan yang dilalui.

Mulai dari management trainee, asisten manajer, manajer, asisten vice president, vice president, senior vice president, direktur dan managing director.

Tidak mungkin seorang management trainee bisa langsung melompat menjadi managing director.

Baca juga: Tantangan Kerja Milenial: Ingin Instan tapi Insecure Melihat Kawan Sukses

“Sama, pilot juga misalnya musti 1.500 jam terbang dulu kalau gak siapa yang mau kalau pilotnya itu baru 10 jam training gak ada yang mau ikut. Sama juga mau jadi jenderal ya musti jadi kopral dulu. Barulah kemudian jenderal. Jenderal juga banyak ada brigjen, mayjen, letjen. Mau jadi dokter ya musti 5-6 tahun belum lagi ambil spesialisnya,” kata Batara seperti dikutip dari TrenAsia pada Senin (12/12/2022).

Menurut Batara, dalam proses yang dilalui terdapat pengalaman dan kematangan sehingga proses tersebut tidak tergantikan oleh apapun dan harus dilalui.

Kompetensi atau skill hanya satu bagian atau kunci saja dari kesuksesan, masih diperlukan pengalaman dan kematangan.

Sementara Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja tidak menampik bahwa anak muda saat ini memiliki kecenderungan untuk menginginkan hasil yang instan.

Misalnya dengan investasi di aset kripto, menjadi influencers atau endorser di Youtube maupun Instagram. Ia pun mengapresiasi mereka yang berhasil karena ketekunan dalam mencari kreativitas baru dan melakukan inovasi.

Namun menurutnya, ilmu dasar tetap diperlukan dan harus benar-benar ditekuni. Ilmu yang dasar ini juga tidak bisa dicapai dengan instan.

Baca juga: Google Doodle Kenang Donald Pandiangan, Ini Sosoknya

Sejak dulu, sudah ada contoh anak muda yang memang hobinya membangun bisnis sendiri dan sukses menjadikannya perusahaan besar atau konglomerat meskipun ia hanya tamatan SD. Namun itu hanya terjadi dengan perbandingan 1 dari sekian juta.

“Ya jadi back to basic, orang tetep perlu ilmu yang dasar yah. Kalau udah memilih sebagai karyawan misalnya, perlu belasan hingga puluhan tahun untuk berkarir tapi kalau milihnya sebagia enterpreneur ya bisa ada jalur lain memang dari dulu juga gitu orang bisa jadi konglomerat walaupun cuma SD, tapi itu 1 dari sekian juta,” kata Jahja.

Ditambahkan, sukses juga tergantung dari bakat, kesempatan dan timing. Dicontohkan, youtuber yang sukses saat ini hanya ada beberapa, dibanding peminatnya yang mencapai jutaan.

“Apakah dia (Youtuber) bisa menciptakan sesuatu yang baru (inovasi) atau follower aja, ngikutin orang lain, dia coba. Bisa saja dia sukses kalo yang marketingnya yang lebih hebat ya. Tapi menurut saya sih secara umum intinya orang harus lebih sabar menekuni, bener-bener menekuni. Jangan ini mau, itu mau, semuanya mau, akhirnya gak ada yang didapet hasilnya,” tambah Jahja.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button