Milenial

Semakin Banyak Gen Z Sudah Beli Rumah

MILENIALNEWS.ID – Saat ini semakin banyak generasi Z yang memilih segera investasi di bidang properti.

“Gen Z saat ini sudah mulai antusiasi beli rumah,” kata Olivia Liem, Property Influencer dilansir dari Tempo, Rabu (10/8/2022).

Menurut Olivia, biasanya orang akan mulai membeli rumah ketika berada di usia 30-40an. Saat ini generasi yang berada di posisi itu adalah kelompok generasi milenial. Namun saat ini, Gen Z yang berusia 22-23 tahun saat ini pun ternyata sudah banyak pula yang memiliki rumah sendiri.

Olivia mengatakan salah satu alasan para gen Z untuk membeli rumah adalah agar bisa hidup lebih mandiri. Mereka ogah menumpang kepada orang tua.

Baca juga:  Musim Hujan, Anggota DPRD Kota Tangerang Tampung Aspirasi Penebangan Pohon

“Kalau dulu biasa masih numpang orang tua, mereka sekarang mau mandiri. Mereka melihat membeli properti semudah beli hp,” kata Olivia.

Dengan tren seperti itu, Olivia pun mengatakan semakin banyak developer yang menyediakan model rumah yang sesuai dengan selera kaum gen Z juga generasi milenial.

CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda setuju dengan pendapat Olivia. Ia menyebut, gen Z semakin banyak yang sudah membeli rumah karena penghasilan mereka yang lumayan mencukupi. Salah satu profesi yang cukup banyak digandrungi gen Z adalah profesi konten kreator.

Baca juga:  Dukung Inovasi Sekolah Berkelanjutan, Sinar Mas Land Sukses Gelar Festival Sekolah Berhati 2024

“Mereka menghasilkan banyak uang dan akhirnya memilih beli rumah. Dari pengamatan saya, usia 22-30 tahun semakin banyak yang minat membeli rumah,” katanya.

Olivia menyarankan bagi masyarakat, seperti gen Z atau generasi milenial yang hendak membeli rumah, sebaiknya memperhitungkan beberapa hal. Selain mengecek lokasi dan kawasan rumah yang ingin dibeli, calon pembeli perlu mengecek latar belakang developer.

“Cek reputasi developernya. Bagaimana manajemennya,” kata Olivia.

Ia mengatakan saat ini adalah developer dengan reputasi baik dan sebaliknya ada pula yang memiliki reputasi buruk. Developer dengan reputasi buruk ini tetap memiliki banyak pelanggan. Salah satu cara developer yang punya reputasi buruk ini memnggaet konsumen adalah dengan membombardir masyarakat dengan promosi di media sosial.

Baca juga:  Perkaya Ekosistem Teknologi di Digital Hub, Ringkas Resmi Berkantor di BSD City

“Mereka itu hajar terus di media sosial. Biasanya tawaran mereka menarik banget. Ada yang tawaran tanpa DP, tanpa booking fee,” kata Olivia.

Olivia pun meminta masyarakat lebih waspada ketika hendak memilih properti. “Developer yang reputasi nggak bagus ini perlu diwaspadai. Mereka akan menutupi (kekurangannya) dari segi apapun. Makanya perlu ada transparansi,” kata Olivia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button