Milenial

Media Sosial Bikin Remaja Insecure, kata Riset

MilenialNews.id – Keberadaan media sosial (medsos) disebut memicu dampak buruk bagi remaja. Ini berdasarkan hasil penelitian dari nirlaba kesehatan mental Stem4.

Medsos dianggap memberikan dampak pengaruh pada kesehatan mental remaja. Medsos juga disebut dapat memicu remaja untuk tidak percaya diri atau insecure terhadap penampilannya sendiri.

Adapun dalam penelitian, Stem4 menyurvei 1.024 remaja dari usia 12 hingga 21 tahun. Hasil studi menyebutkan tiga dari empat remaja tidak menyukai penampilan mereka.

Baca : Sepasang Kekasih Muda Tewas Berpegangan Tangan di Hotel OYO, Ini Penyebabnya

Jika dikerucut menjadi 18 hingga 21 tahun, angkanya meningkat menjadi delapan per 10. Penemuan ini menambah sorotan dampak kesehatan media sosial terhadap anak muda dan remaja.

“Media sosial jelas berdampak negatif bagi saya. Sebagai anak muda, kami terus-menerus membandingkan diri kami dengan orang-orang berpenampilan menarik secara online.” salah satu remaja responden seperti dilansir dari Kumparan, Jumat, 6 Januari 2023.

Setengah dari responden mengatakan mereka menjadi pendiam, mulai berolahraga secara berlebihan, berhenti bersosialisasi sama sekali atau bahkan menyakiti diri sendiri, karena sering diintimidasi atau diejek secara online tentang penampilan fisiknya.

Empat dari 10 mengatakan mereka mengalami tekanan kesehatan mental, dengan hampir satu dari lima mengalami masalah penampilan tubuh dan 14 persen mengalami kesulitan makan, seperti pembatasan makan yang ekstrem, makan kebanyakan dan muntah.

Baca : Viral Ustazah Disawer Layaknya Biduan, MUI Angkat Bicara

Dari mereka yang membutuhkan pertolongan, hanya satu dari 10 anak muda yang menerima penanganan.

“Kita perlu meningkatkan pemahaman tentang potensi dampak yang menarik dari konten media sosial, dan dampak yang dibuat melalui algoritma, pada penggunakan aplikasi oleh anak muda dan konsekuensi kesehatan mentalnya”, ujar Dr Nihara Krause, konsultan psikolog klinis, CEO, dan pendiri Stem4.

“Ketika kaum muda menggunakan aplikasi media sosial untuk mencari informasi dan saran yang sangat dibutuhkan, mereka menemukan diri mereka disajikan dengan realitas yang seharusnya terdistorsi dan berbahaya,” ujar Krause, perancang aplikasi kesehatan mental Worth Warrior, yang telah disetujui NHS untuk membantu kaum muda dengan citra tubuh dan kesulitan makan.

Meski sadar merusak, remaja tetap menggunakan medsos

Survei menemukan 97 persen anak-anak mulai dari usia 12 tahun sekarang menggunakan media sosial, meski hampir 70 persen mengatakan media sosial membuatnya merasa stres, cemas, dan tertekan.

Dua pertiga mengatakan khawatir dengan jumlah waktu yang mereka habiskan di media sosial. Rata-rata waktu harian yang dihabiskan untuk membuka aplikasi adalah 3,65 jam.

Lihat: Mediasi Dewi Perssik dengan Tersangka Kasus Penghinaan, Ini Hasilnya

Responden mengakui terus mengakses aplikasi, walau khawatir kesehatan mentalnya dirusak oleh konten online yang didorong oleh algoritma media sosial.

Sebanyak 95 persen dari mereka merasa tidak berdaya ketika harus berhenti dari kebiasaan online. Mereka juga mengakui empat kali lebih mungkin memilih lanjut membuka aplikasi media sosial, daripada berbicara dengan teman dan keluarga ketika berusaha mengatasi insecure, perasaan negatif, atau harga diri rendah tentang tubuh mereka.

“Media sosial memiliki dampak besar pada bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Saya merasa tertekan untuk terlihat seperti sesuatu yang telah diedit dan diubah,” ujar responden yang lain.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button