Keterbatasan Ruang Tak Jadi Halangan SDN Gondrong 2 Raih Adiwiyata Mandiri
MILENIALNEWS.ID–Siapa bilang jika ingin meraih prestasi anugerah Adiwiyata Mandiri harus didukung fasilitas yang lengkap dan ruang yang luas.
Stigma tersebut langsung terbantah dengan apa yang diraih oleh SDN Gondrong 2 di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang belum lama ini meraih anugerah Adiwiayata Mandiri.
Prestasi tertinggi bagi sekolah yang menerapkan pembelajaran dan pembiasaan ramah lingkungan di Indonesia.
Masria selaku Kepala SDN Gondrong 2 membeberkan kisahnya dalam meraih Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia itu.
Perjalanan panjang dan berliku telah ia lalui, bahkan kegagalan meraih prestasi dibidang lingkungan hidup itupun pernah ia rasakan.
“Tahun lalu kita pernah gagal, jujur itu sempat membuat kita tidak percaya diri untuk melanjutkan lagi ditahun ini,”
“Karena kita sadar, sekolah kita tidak bagus dan luas seperti beberapa sekolah yang meraih Adiwiyata Mandiri,” ucapnya, Kamis (8/12/2022).
Namun siapa sangka, pada akhir tahun 2022 SDN Gondrong 2 menjadi satu dari tujuh sekolah di Kota Tangerang yang meraih Adiwiyata Mandiri. Menurut Masria, prestasi tersebut lantaran adanya kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak dengan warga sekolah.
“Diantaranya dari Dinas Pendidikan, Korwil Kecamatan Cipondoh, Dinas Lingkungan Hidup, para guru, siswa dan orangtua siswa melalui komite sekolah,” paparnya.
Masria menegaskan, bukan prestasi semata yang ia kejar. Tetapi berubahnya mindset dan pola hidup siswa dan warga sekolah lah yang terpenting.
Misalnya, para siswa kini sudah sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Lalu, pola hidup pun berubah semenjak mulai diterapkannya peraturan untuk membawa wadah makan dan minuman saat ke sekolah.
“Peraturan itu wajib untuk seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, kepala sekolah hingga orangtua yang menunggu anaknya di sekolah,”
“Bahkan jajanan yang ada di kantin sehatpun dilarang menggunakan kemasan dari plastik, hanya diizinkan menggunakan kemasan dari dedaunan dan bambu,” terangnya.
Hal tersebutlah yang menjadi tantangan Masria bersama tim adiwiyata di sekolahnya. Yaitu mempertahankan segala kebiasaan-kebiasaan baik yang berwawasan lingkungan.
“Karena mempertahankan akan menjadi lebih sulit dibandingkan dengan meraih suatu prestasi,” jelasnya.
Sementara Ketua Koordinator Wilayah UPT SD Kecamatan Cipondoh, Djuhairi menambahkan, untuk di wilayahnya terdapat lima sekolah yang sudah berbasis Adiwiyata Mandiri. Diantaranya SDN Gondrong 2,3,4,7 dan SDI Al-Ikhlas.
“Jadi dalam pembinaan ke sekolah-sekolah kami selalu mengingatkan tentang pentingnya pendidikan berbasis lingkungan kepada para kepala sekolah,” katanya.
“Karena harapan kami agar semua sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Cipondoh bisa meraih Adiwiyata Mandiri, agar mutu pendidikan dan pembelajarannya pun turut meningkat,” pungkasnya.