Regional

Jelang Nataru, Harga Komoditas Pertanian Naik

MILENIALNEWS.ID–Komoditas pertanian seperti sayur dan buah-buahan di Tangerang Selatan, berangsur mengalami kenaikan harga mendekati periode Natal dan tahun baru (Nataru). Meski diakui aktivitas perdagangan di pasar masih tetap semarak.

Hanif, pedagang sayur-mayur di pasar Bukit, Pamulang II, mengaku kenaikan harga aneka sayuran telah terjadi sejak awal Desember 2022. Dia menuturkan, kenaikan harga-harga tersebut adalah hal biasa yang selalu terjadi di periode menjelang natal dan tahun baru.

Baca juga:  Wajib Miliki TDG, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Perizinan Gudang

“Biasalah kalau mau tahun baru dan natal,” kata Hanif, ditemui di pasar Bukit, Pamulang, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Spesial Akhir Tahun, Bapenda Kota Tangerang Beri Diskon BPHTB 25 Persen

Kenaikan harga aneka sayur-mayur itu terjadi pada semua komoditas pertanian seperti aneka cabai, kol, tomat, wortel, kentang dan lainnya.

“Untuk cabai rawit merah mencapai Rp 60.000 per kilogram dari harga normalnya Rp 40.000, sama juga cabai rawit hijau mencapai Rp 50.000 per kilogram dari sebelumnya harga normal hanya Rp 30.000 per kilo,” kata dia.

Baca juga:  Musim Hujan, Anggota DPRD Kota Tangerang Tampung Aspirasi Penebangan Pohon

Hanif menyebut, kenaikan tajam harga sayur-mayur terjadi pada komoditas tomat yang kenaikannya mencapai 100 persen.

“Tomat naik dari Rp10 ribu per kilo jadi Rp20 ribu,” terangnya.

Kenaikan juga terjadi pada komoditas buah-buahan antara 20-30 persen. Karena bukan bahan konsumsi utama, pedagang mengaku mulai mengurangi stok buah-buahan di lapak dagangannya.

“Kaya jeruk peras naik jadi Rp15 ribu, biasanya Rp12 ribu, mangga harum manis dari Rp18 ribu sebelumnya Rp15 ribu, alpukat juga naik dari Rp18 jadi Rp28 ribu, melon Rp18 ribu dari sebelumnya Rp15 ribu dan anggur menjadi Rp40 ribu dari Rp35 ribu,” kata Haen, pedagang buah.

Baca juga:  Perkaya Ekosistem Teknologi di Digital Hub, Ringkas Resmi Berkantor di BSD City

“Karena bukan konsumsi pokok, saya mulai kurangi penjualan. Karena kenaikan ini, biasanya alpukat itu saya habiskan satu peti sehari, sekarang satu peti bisa sampai 4 hari,” jelasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button