Milenial

Suara Gen Z dan Milenial Dominasi Pemilu 2024

MilenialNews.id – Pemilihan umum (Pemilu) 2024 sudah di depan mata. Suara pemilih diyakini bakal banyak diwarnai oleh anak muda. Hal itu terungkap dari laporan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang rilis pada September 2022.

CSIS memprediksi, proporsi pemilih muda (kelompok usia 17—39 tahun) atau mencakup sebagian Generasi Z (Gen Z) dan Milenial dalam pesta demokrasi tahun depan itu jumlahnya lebih dari 50 persen.

Prakiraan tersebut dihitung berdasarkan basis data Sensus Penduduk 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), serta data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencatat bahwa jumlah pemilih dalam pemilu mencapai 190 juta orang.

Perlu diketahui bahwa menurut BPS, Generasi Z sendiri merujuk pada penduduk yang lahir di periode kurun waktu tahun 1997-2012 atau berusia antara 8 sampai 23 tahun. Sementara Milenial adalah mereka yang lahir pada kurun waktu 1981-1996 atau berusia antara 24 sampai 39 tahun.

Baca juga:  DPRD Dukung Kemajuan Pariwisata di Kota Tangerang

Sebagai gambaran, jumlah kelompok usia 17—39 tahun dalam Sensus Penduduk 2020 porsinya 41,06 persen atau sekitar 110,8 juta orang. Bila dikonversi dengan data dari KPU (pemilih 2019 sebanyak 190 juta orang), maka proporsi pemilih muda tersebut ditaksir menyentuh 58 persen.

“Demografi pemilih Indonesia menjelang Pemilu 2024 nanti akan mengalami perubahan. Proporsi pemilih muda (berusia 17-39 tahun) diprediksi mendekati 60 persen,” tulis CSIS seperti dilansir dari tirto.id, Jumat, 31 Maret 2023.

Itu artinya, porsi pemilih muda meningkat dari persentase Pemilu 2019 yang hanya sebesar 35—40 persen. KPU mencatat, pemilih muda kala itu jumlahnya sebanyak 70—80 juta orang dari 193 juta pemilih.

Baca juga:  Hearing, Komisi III DPRD Kota Tangerang Dorong Percepatan Proyek Pemasangan Pipa PDAM

Senada dengan laporan CSIS, anggota KPU August Mellaz pun memprediksi generasi muda jumlahnya akan mencapai 60 persen dari total pemberi suara dalam pemilu tahun depan.

Proyeksi itu berdasarkan data DP4 (Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu) dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar negeri (untuk data potensi pemilih di luar negeri) per Desember 2022.

“Pada porsi usia pemilih pemula pada tahun 2024 di 14 Februari nanti, sampai usia 39—40 tahun itu porsinya sekitar 53 atau 55 sampai 60 persen,” kata August dalam diskusi “Sumbang Suara Kaum Muda dalam Peran Menciptakan Pemilu 2024 Damai yang Bermartabat,” pada 17 Februari 2023.

Dari angka tersebut, August menekankan bahwa generasi muda tersebut mesti dipotret dengan baik oleh KPU (sebagai penyelenggara pemilu), serta partai politik dan calon presiden/calon wakil presiden.

Baca juga:  Wakil Ketua II DPRD Kota Tangerang Ajak Remaja Salurkan Hobi Beladiri daripada Tawuran  

Sementara itu, bila bicara soal partisipasi pemilih muda dalam pemilu, hasil survei CSIS menunjukkan ada peningkatan persentase dari Pemilu 2014 ke Pemilu 2019.

Pada Pemilu 2014, sebanyak 85,9 persen responden mengatakan ikut memilih, 11,8 persen sisanya mengaku tidak memilih, dan 2,3 persen lainnya tidak menjawab. Dalam Pemilu 2019, persentase partisipasi pemilih muda tercatat naik, di mana sebanyak 91,3 persen responden mengatakan memilih, disusul 8 persen tidak memilih dan 0,7 persen tidak menjawab.

Survei CSIS tersebut dilakukan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.192 responden dan berlangsung selama 8—13 Agustus 2022. Populasi surveinya yakni penduduk yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, yang telah berusia 17—39 tahun saat survei dilaksanakan.

Follow Berita MilenialNews.id di Google News

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button