MilenialNews.id – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia pada Sabtu, 26 Agustus 2023 pagi.
Arist meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak Senin, 21 Agustus 2023, akibat sakit yang dideritanya.
Salah satu staf Komnas PA, Raihanif Putra mengungkapkan, Arist sempat jatuh sakit dan beberapa kali menjalani perawatan hingga akhirnya meninggal dunia.
“Telah berpulang ke Rumah Rumah, Bapak Arist Merdeka Sirait pada Sabtu 26 Agustus 2023 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Raihanif dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, Arist memang telah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sebanyak dua kali. Namun, tim dokter belum bisa mengidentifikasi penyakit yang menyebabkan aktivis anak itu meninggal dunia.
“Kembali ke Rumah sakit Polri Senin kemarin, masih diobservasi tim dokter penyakitnya apa, tapi saat ini sudah meninggal dunia,” kata dia.
Saat ini jenazah Arist masih berada di ruang jenazah Rumah Sakit Polri. Pihak keluarga masih berdiskusi perihal tempat persemayaman rumah duka.
“Tapi untuk dimakamkan rencana di pemakaman keluarga di Medan, daerah Porsea,” ungkapnya.
Pelindung Hak Anak
Arist dikenal sebagai aktivis yang selalu memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang tidak memperoleh keadilan. Kiprahnya di Komnas PA juga cukup lama, dia diangkat menjadi ketua lembaga itu sejak 2010 lalu.
Arist lahir di Pematang Siantar pada 17 Agustus 1960 lalu. Dedikasi Arist untuk anak-anak mungkin dimulai dari ayahnya yang juga peduli terhadap hak-hak anak terlantar.
Saat masih kecil, Arist tinggal di kampung halamannya bersama keluarga besar di daerah perkebunan Pematang Siantar, Sumatera Utara. Di sana banyak anak yang bekerja sebagai buruh kasar.
Kala itu, ayah Arist yang berprofesi sebagai penjahit membangun sekolah gratis untuk anak-anak yang bekerja di perkebunan. Dari sinilah kiprah Arist sebagai pelindung hak anak dimulai.
Setelah dewasa, ia bergabung dengan sejumlah organisasi perlindungan. Hingga akhirnya dia bersama Seto Mulyadi membangun Komnas PA.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Komnas PA, dia terlebih dahulu menjabat sebagai Sekjen Komnas PA sejak 1998 mendampingi Seto Mulyadi.
Nama Arist di Komnas PA makin dikenal ketika kasus vaksin palsu mencuat medio 2016 lalu. Kala itu, dia adalah salah satu tokoh yang gencar bergerak dan meminta pertanggungjawaban setiap pihak yang terlibat.
Kiprahnya sebagai aktivis tak hanya berjuang sebagai pelindung anak-anak terlantar. Arist juga aktif memperjuangkan hak-hak buruh. Bahkan sekitar tahun 1980-an dia pernah mendirikan yayasan perlindungan untuk para buruh yang tidak mendapat keadilan.
Hampir sepanjang hidupnya dia dedikasikan untuk melindungi anak-anak dari berbagai macam latar belakang. Dia juga sempat memberikan perlindungan kepada anak A, kekasih Mario Dandy yang terlibat kekerasan.
Persoalan terakhir yang dikawal Arist adalah kasus bayi tertukar di daerah Bogor. Arist pun meninggal dalam damai setelah kasus tersebut menemui titik terang melalui tes DNA.
Follow Berita MilenialNews.id di Google News