MilenialNews.id – Perusahaan raksasa baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES) sempat dikabarkan mundur dari konsorsium proyek pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia.
Melansir CNBC Indonesia, Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam), Nicolas D. Kanter mengungkapkan kabar terbaru dari konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya Antam dengan LGES dan juga CATL yakni salah satu raksasa pabrik baterai EV dunia asal China.
Nico menjelaskan, anak usaha dari Antam yakni PT Sumberdaya Arindo (SDA) akan bekerja sama dengan CBL yang merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp), di mana Brunp adalah anak perusahaan dari CATL.
Adapun anak perusahaan Antam lainnya yaitu PT Nusa Karya Arindo (NKA) yang bekerja sama dengan LGES. “Jadi, ada dua perusahaan yang dihasilkan di situ baik itu SDA dan NKA, SDA itu kita kerjasamakan dengan CBL, dan NKA akan kita kerjasamakan dengan LEGS,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.
Niko mengungkapkan, kedua anak perusahaan Antam tersebut, masing-masing akan mendivestasikan sahamnya kepada perusahaan kerjasamanya sebesar 49%. Sehingga, Antam masih memegang saham dominasi sebanyak 51%.
“Disetujui dua perusahaan akan divestasikan 49% dengan menjadi milik dari CBL, Antam tetap memiliki mayoritas di hulunya, kemudian yang samanya NKA 49% didivestasikan untuk konsorsium LGES,” paparnya.
Adapun dia mengungkapkan bahwa kesepakatan dengan CBL tersebut sudah ditandatangani sejak Januari lalu. Sehingga persetujuan dengan pihak China ditargetkan akan rampung pada Oktober 2023 mendatang.
“Statusnya sekarang tanggal 16 Januari 2023 sudah tandanganya CSPA, conditional share purchase agreement dan shareholder agreement dengan CBL. Dan kondisi yang harus dipenuhi termasuk dengan mendapat persetujuan dari China ini insya allah rampungkan di Oktober,” tandasnya.
Sedangkan dengan pihak LGES, Nico menjelaskan pihaknya akan bertemu dengan pihak LGES pada Mei 2023 mendatang. Sehingga dia berharap semua penandatanganan CSPA dari kedua perusahaan akan dilakukan tahun 2023 ini.
“Apda awal Mei kita akan bertemu dengan LGES karena akan ada sedikit perubahan dalam konsorsium, tapi target kita akan tetap mencanangkan ini di tahun 2023, agar semua CSPA-nya ditandatangani tahun 2023 ini,” tutupnya.
Sebelumnya, mengenai kabar hengkangnya LGES dari konsorsium pabrik baterai EV di Indonesia telah dibantah oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menegaskan bahwa kabar LGES hengkang dari proyek pembuatan baterai EV di Indonesia itu tidak benar.
Bahlil mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Direktur Utama MIND ID untuk memastikan kebenaran atas kemungkinan mundurnya LGES dari proyek baterai EV di Indonesia. Bahlil pun memastikan semuanya masih terkendali dan berjalan sesuai dengan rencana.
“Empat hari lalu saya rapat sama LG di kantor ini. Urusan LG di Kementerian Investasi, bukan di tempat lain. Proses tentang LG gak ada perubahan sama sekali, tetap jalan, yang berubah anggota konsorsiumnya,” jelasnya saat konferensi pers, Kamis, 16 Februari 2023.
Dia menjelaskan bahwa ada perubahan anggota konsorsium yang merupakan urusan internal perusahaan. Bahlil mengakui bahwa memang ada informasi perubahan anggota konsorsium dari internal konsorsium perusahaan.
“Kalau anggota konsorsium kan urusan internal mereka. Memang mereka laporkan ada perubahan di konsorsium yang tadinya empat jadi lima (perusahaan). Itu aksi korporasi biasa,” tuturnya.
Namun yang pasti, Bahlil menjelaskan bahwa semua masih berjalan sesuai dengan rencana. Dia mengatakan bahwa dalam proyek pembuatan baterai EV itu sudah digelontorkan investasi hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.128 per US$).
“(Industri baterai EV) 10 Giga-nya sudah bangun di Karawang, masa konstruksi selesai 2023, bagaimana batal coba? Investasi sudah kucur US$ 1 billion lebih itu,” tegasnya.
Sumber: CNBC Indonesia
Follow Berita MilenialNews.id di Google News