Milenial

Bansos Peningkatan Skill Dianggap Lebih Penting bagi Milenial dan Gen Z, Ini Alasannya

MilenialNews.id – Bantuan sosial (bansos) berupa peningkatan kapasitas atau kemampuan (skill) lebih penting diberikan kepada masyarakat khususnya ditujukan kepada generasi milenial dan generasi Z. Hal ini diungkapkan Dosen Sosiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saifuddin Asrori.

“Yang paling butuh diberikan bansos itu sebetulnya milenial dan generasi Z (Gen Z), tetapi bukan dalam bentuk uang, dalam bentuk peningkatan skill, karena generasi ini kalau tidak diperlakukan dengan baik, akan terjadi booming manusia, banyak tenaga kerja tetapi tidak terserap dan enggak punya keahlian,” kata Saifuddin seperti dilansir dari Antara, Selasa, 30 Januari 2024.

Baca juga:  PKB Latih Ratusan Personel Pasukan Jihad di Tangsel

Dia mencontohkan salah satu program pemerintah yakni Prakerja yang berhasil meningkatkan kemampuan masyarakat, utamanya generasi muda, sehingga dapat meningkatkan nilai bansos menjadi lebih berkelanjutan.

“Program Prakerja misalnya, menurut saya itu sangat solutif, apalagi kalau anak-anak sampai dapat sertifikat. Anak-anak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ikut Prakerja, mendapatkan sertifikat, berarti kan terbukti punya kemampuan di bidangnya,” ucap Saifuddin.

Ia menegaskan apabila masyarakat memiliki sertifikat keahlian, maka akan dihargai lebih mahal.

“Kalau bisa bansos itu dalam bentuk sertifikasi-sertifikasi, peningkatan kemampuan, apalagi zaman sekarang, banyak perusahaan butuh sertifikasi halal, nah kalau banyak masyarakat Indonesia punya sertifikat halal, berapa banyak itu yang bisa dikirim ke Selandia Baru misalnya, untuk memberikan sertifikasi bagi rumah-rumah pemotongan hewan di sana,” katanya.

Baca juga:  PKB Latih Ratusan Personel Pasukan Jihad di Tangsel

Menurutnya, pemberian bansos mesti mempertimbangkan parameter dan kelompok mana yang akan dituju. Apabila sudah diketahui, maka akan lebih berdampak.

“Intinya keberlanjutan, setelah tahu parameter apa yang digunakan, kelompok mana yang dituju, baru dieksekusi bantuan modelnya mau seperti apa,” ujar dia.

Ia juga mengutarakan politisasi bansos yang saat ini sedang marak terjadi menjelang Pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan hilang dengan sendirinya, yang paling utama pemerintah mesti fokus pada parameter atau sasaran bansos yang diberikan.

Baca juga:  PKB Latih Ratusan Personel Pasukan Jihad di Tangsel

“Bansos dipolitisasi itu seperti garam di laut saja, akan hilang dengan sendirinya. Itu momentum aja lah, masyarakat toh senang-senang saja dapat bansos. Kalau bicara tepat atau tidak, tergantung apa yang mau dituju, yang utama itu prioritas, sebenarnya mau diprioritaskan untuk apa, jadi misalnya untuk lanjut usia (lansia), rakyat miskin, atau anak terlantar kah, itu yang penting,” tutur Saifuddin.

Follow Berita MilenialNews.id di Google News

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button