4 Keuntungan Wakaf yang Pahalanya Mengalir Abadi, Milenial dan Gen Z Harus Tahu

MilenialNews.id – Mayoritas pengguna internet di Indonesia kini didominasi oleh generasi milenial dan gen Z, karena didukung dengan bonus demografi.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mencatat, sekitar 20% dari kelompok milenial memiliki potensi untuk melakukan wakaf.
Sementara Kemenag mencatat bahwa potensi wakaf uang di Indonesia dapat mencapai Rp180 triliun, tetapi literasi mengenai wakaf masih rendah.
Situasinya berbeda dengan literasi zakat yang sudah mengakar dalam masyarakat Indonesia, bahkan sudah diajarkan sejak sekolah dasar.
Bagi kaum milenial, salah satu cara untuk memulai berwakaf adalah dengan wakaf uang dan wakaf melalui uang.
Sejak 2019, Dompet Dhuafa sebagai nazir telah berupaya mengedukasi milenial dan mendorong mereka berwakaf melalui kampanye WakeUp Wakaf, yang kemudian berkembang menjadi Wakaferse.
Terdapat setidaknya empat keuntungan yang menjadi pertimbangan menarik bagi generasi muda untuk mulai berwakaf. Mari kita simak!
1. Manfaat Mengalir Abadi
Siapa, sih, orang yang tidak ingin kebaikannya bakal terus selalu diingat bahkan hingga sudah menjadi tua tak berdaya? Nah, dengan berwakaf, manfaat hasil dari wakaf akan terus mengalir kepada para penerima manfaat (mauquf alaih).
Manfaat ini bisa berupa penggunaan aset wakaf maupun manfaat karitas dari wakaf yang dikelola secara produktif oleh Dompet Dhuafa.
Dengan mengalirnya manfaat wakaf secara terus menerus, pahala juga akan selalu mengalir kepada si wakif meskipun ia sudah meninggal dunia. Inilah yang disebut sedekah jariyah yang dikatakan oleh Rasulullah.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh.” (HR Muslim No. 1631)
Contohnya di Bogor, Dompet Dhuafa membangun etalase wakaf produktif berupa masjid, rumah sakit, dan sekolah akselerasi berbasis wakaf.
Warga sekitar dapat melaksanakan ibadah salat jemaah di masjid ini dengan khusuk dan nyaman. Di samping itu, warga juga bisa berobat dan mendapatkan fasilitas purna secara gratis di rumah sakit tersebut.
Sedangkan sekolah secara gratis dimanfaatkan untuk mendidik anak-anak gemilang dari seluruh daerah yang terkendala dengan biaya.
Selama manfaat-manfaat wakaf ini terus mengalir kepada si mauquf alaih, maka pahala juga akan terus mengalir bagi si wakif.
2. Melatih Jiwa Sosial
Dengan berwakaf, secara tidak langsung seseorang akan terlatih menjadi pribadi yang memiliki empati dan hubungan jiwa sosial agar lebih peka terhadap keadaan di sekitar.
Hubungan inilah yang dimaksud oleh Allah dengan حبل من الناس. Tingginya ibadah seseorang kepada Tuhannya (حبل من الله) tentu tidak akan memiliki makna yang berarti tatkala tidak dibarengi dengan kualitas hubungan kemanusiaan.
Berbeda dengan zakat yang sifatnya karitas, manfaat wakaf lebih luas dan mampu lebih banyak membantu mereka yang sangat membutuhkan.
Tidak adanya kewajiban dalam wakaf justru akan melatih kepekaan dan kepedulian umat Islam terhadap dirinya sendiri maupun sesama.
3. Mendorong Pembangunan
Wakaf ternyata bisa membantu dalam pembangunan negara. Dompet Dhuafa mengelola wakaf untuk membangun program-program besar negara.
Contohnya seperti pendidikan dalam bentuk sekolah gratis untuk anak tidak mampu, kesehatan dalam bentuk rumah sakit dan alat-alat kesehatan untuk mengobati masyarakat miskin, spiritual dengan membangun masjid sebagai wadah menjalankan sila pancasila pertama
Kemudian, pertanian dengan mengelola lahan tani untuk mempekerjakan warga dhuafa, hingga sumur yang airnya dimanfaatkan oleh banyak orang. Maka, berwakaf berarti ikut membangun kebesaran bangsa.
Pada masa kejayaan Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman Empire), wakaf berkembang dengan sangat luas. Masyarakatnya lahir di rumah berbasis wakaf.
Setiap orang tidur di atas ranjang-ranjang aset wakaf, mereka makan dan minum dari properti wakaf, membaca buku-buku bacaan dari hasil perkembangan wakaf.
Tak hanya itu, belajar juga di sekolah wakaf, beribadah di masjid wakaf, bahkan mendapatkan gaji dari hasil pemanfaatan aset wakaf. Hingga ketika seseorang meninggal, dikuburnya pun di tanah wakaf.
Hingga kini, sudah ada tujuh rumah sakit berbasis wakaf yang dikelola oleh Dompet Dhuafa untuk dimanfaatkan para warga kurang mampu secara gratis.
Selain rumah sakit, Dompet Dhuafa melalui Program Wakaferse juga sedang mengajak masyarakat untuk berwakaf pada delapan program utama lainnya.
Di antaranya adalah Sehat untuk Semua, Ambulans Gratis, Pesantren Tahfiz Green Lido (PTGL), Kendaraan Dakwah, Wakaf Sumur, Wakaf Ternak DD Farm, Wakaf Pertanian Green House, dan Wakaf Kebun Buah.
4. Mengembangkan Syiar Islam
Bangunan aset-aset wakaf akan menjadi landmark-landmark bukti kemaslahatan agama Islam bagi seluruh semesta (رحمة للعالمين).
Dengan terus terpeliharanya harta dan aset wakaf yang mengalirkan manfaat bagi banyak orang, juga akan memperluas syiar Islam hingga menjangkau mereka yang enggan hadir dalam pengajian-pengajian.
Saat wakaf bisa menjadi kebiasaan bagi umat Islam, dipastikan Islam akan semakin maju dan berkembang.
Demikian empat keutamaan wakaf yang perlu diketahui oleh umat Islam agar semakin tergerak untuk menggaungkan manfaat wakaf.
Kini, berwakaf semakin mudah dan murah. Dompet Dhuafa muncul dengan berbagai inovasi melalui digital plaltform menghadirkan kemudahan berwakaf sebagai gaya hidup sehari-hari.
Follow Berita MilenialNews.id di Google News